Senin, 25 November 2013

TUGAS SEJARAH GEREJA INDONESIA


LAPORAN BACAAN

Nama              :Dian PS Silalahi
Semester         : IIV- PAK
Dosen              : Dr. Yonas Muanley M. Th
M. Kuliah       : Sejarah Gereja




1.      Arti Gereja.
Gereja merupakan kata pungut dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Portugis igreja. Bahasa Portugis selanjutnya memungutnya dari Bahasa Latin  Ecclesia  yang memungutnya dari Bahasa Yunani ekklêsia yang berarti dipanggil keluar (ek=keluar; klesia dari kata kaleo=memanggil) orang yang dipanggil keluar. Jadi, ekklesia berarti kumpulan orang yang dipanggil ke luar (dari dunia ini). Adanya ekklesia (berkumpul) karena ada yang memanggil      (panggilan). 
Kata ekklesia ini kemudian dipakai oleh penulis-penulis Perjanjian Baru untuk menunjuk pada persekutuan orang-orang yang dipanggil oleh Yesus (orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus). Kata ekklesia kemudian menjadi pokok penelitian para teolog dengan menghasilkan pengertian yang berkembang dari kata ekklesia tsb. Beberapa teolog mendefinisikan arti kata Gereja sebagai berikut:
Kata Gereja berasal dari kata dalam bahasa Portugis “igreja”, yang berasal dari kata Yunani “ekklesia” yang berarti: mereka yang dipanggil. Mereka yang pertama dipanggil oleh Yesus Kristus ialah para murid dan sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke surga dan turunnya Roh Kudus pada hari pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya “mereka yang diutus” untuk memberitakan Injil sehingga lahirlah Gereja (van den End, 1992:1-2).
Deitrich Kuhl. Istilah Yunani “ekklesia” dibentuk dari kata ‘ek’ (=dari) dan ‘kaleo’ (=memanggil), yaitu ‘mereka yang dipanggil keluar’. Dalam Perjanjian Baru istilah ‘ekklesia’ diapakai 115 kali, 10 kali dalamarti Gereja secara menyeluruh (misalnya Mat. 16:18) dan selebihnya dalam arti “Gereja lokal” atau “jemaat setempat” (misalnya Mat. 18:17). Jadi kata ‘ekklesia’ dalam Perjanjian Baru mempunyai arti:
·         Ekklesia adalah kaum yang dipanggil keluar dari kehidupan yang lama dan keluar dari kuasa Iblis, dipanggil Allah sendiri, dipindahkan ke dalam kerajaan Allah-terjadi perubahan status dan  pola hidup.
·         Ekklesia adalah kaum yang dipanggil keluar dari hidup bagi diri sendiri dan dipanggil untuk hidup bagi Tuhan, beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan-perubahan tujuan hidup dan pandangan dasar (Dietrich Kuhl, 1992:34).
Menurut Henry C. Thiessen, ayat-ayat dalam PB yang memakai kata ‘ekklesia’: 1 Kor. 12:13; 1 Ptr. 1:3, 22-25; Mat. 16:18; 1 Kor. 15:9; Gal. 1:13; Flp. 3:6; Ef. 5:25-27; Ef. 1:22, 5:23; Kol. 1:18; 1 Kor. 12:28; Ef. 3:10; Ibr. 12:23, yang berarti sekelompok orang yang terpanggil, sebagai suatu majelis warga negara dari suatu negara yang mandiri, namun PB memberi arti rohani dari kata ekklesia yaitu sekelompok orang yang dipanggil keluar dari dunia dan dari hal-hal yang berdosa (Thiessen, 1995:476).
Kata "gereja" atau "jemaat" dalam bahasa Yunani adalah ekklesia; dari kata kaleo, artinya "aku memanggil/memerintahkan". Secara umum ekklesia diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konteks Perjanjian Baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan orang-orang Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus. 
Amanat Agung yang diberikan Kristus sebelum kenaikan ke surga (Mat. 28:19-20) betul-betul dengan setia dijalankan oleh murid-murid-Nya. Sebagai hasilnya lahirlah gereja/jemaat baru baik di Yerusalem, Yudea, Samaria dan juga di perbagai tempat di dunia (ujung-ujung dunia.  
Kata Gereja (Portugis: Igreja) itu berasal dari kata Yunani "Ekklesia" artinya "orang-orang yang dipanggil keluar", jadi kata itu tak menunjuk kepada bangunan yang terbuat dari batu. Gereja adalah Tubuh Mistika Kristus yang hadir di bumi dan Kristus adalah Kepala dan Batu Penjuru Gereja. Gereja terdiri  dari umat beriman yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang keselamatan Allah di dalam Kristus. Bangunan gedung adalah tempat berkumpulnya "Gereja" ini. Oleh karena itu bangunan gedung itu seharusnya disebut "gedung Gereja", bukan "Gereja" itu sendiri.


Kata gereja dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia dipakai dalam beberapa arti:
Gereja dalam arti menunjuk pada gedung/tempat beribadah orang Kristen. Istilah ini sering kita pakai atau dipakai oleh komunitas non Kristen. Misalnya ketika hari Minggu orang yang pergi beribadah, ketika ditanya maka jawabannya: saya mau ke Gereja. Hari minggu gereja di mana? Dst. Komunitas lain, misalnya kondektur hendak memberi tahu kepada penumpang yang akan turun di tempat yang berdekatan dengan rumah gereja, selalu berkata, gereja … gereja … gereja. Jadi gereja sering dipahami sebagai tempat perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Tempat ibadah itu bisa bangunan yang dirancang khusus, memiliki ijin dll utk dipakai sebagai tempat beribadah. Selain itu, kondisi Indonesia, khususnya Jakarta menyebabkan orang menjadikan rumah, hotel, aula sebagai tempat beribadah.
Gereja dalam arti  “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukan sebuah gedung.
Gereja juga dipahami sebagai mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Misalkan Gereja Katolik, Gereja Protestan (HKBP, GPIB, GSA dll).
Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Misalkan kalimat “Gereja menentang perang Irak”. Gereja (untuk arti pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari rayaPentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus pada waktu di Yerusalem dan dalam sejarah perkembangan Gereja. Dari kajian tentang Gereja dan sejarahnya maka perlu diinsafi hal berikut ini: Gereja ada karena Yesus memanggil orang menjadi pengikut-Nya. Maka Gereja mempunyai wujud yaitupersekutuan dengan Kristus dan persekutuan dengan manusia lain dan persekutuan dalam melaksankana amanat-Nya yaitu pekabaran Injil (Mat. 28:19, Kis. 1:8) (H. Berkhof dan I. H. Enklaar, 2004:vii).
2.      Arti Sejarah Gereja

Berdasarkan definisi atas dua kata, sejarah dan Gereja seperti tersebut di atas maka berikut ini  dirumuskan pengertian dari kata “Sejarah Gereja”. Pengertian tentang Sejarah Gereja, sering dirumuskan berdasarkan dua pendekatan yaitu uraian empiris dan penilaian teologis. Berdasarkan pendekatan ini maka kajian teoritis-teologis dari para teolog tidak sama dalam member definisi Sejarah Gereja. Ini berarti kita akan menemukan  banyak definisi tentang Sejarah Gereja. Keragaman definisi ini disebabkan karena filosifi daripara ahli tersebut. Filosofi para ahli Sejarah Gereja mempengaruhi rumusannya tentang Sejarah Gereja. Ada yang merumuskan pengertian Gereja berdasarkan uraian empiris dan ada pula dengan penilaian teologis. Ini perlu dikemukakan supaya kita tidak bingung melihat keanekaragaman definisi tersebut. Akan tetapi, dari keanekaragaman definisi tersebut dipilih, dipertimbangan, kemudian dirumuskan suatu definisi konseptual dan operasional dari pengertian Sejarah Gereja yang kemudian memberi arah dalam kerangka studi Sejarah Gereja yang akan kita lakukan.

Definisi dari para ahli tentang Sejarah Gereja dipaparkan sbb:

a.       Sejarah Gereja adalah sejarah agama Kristen
b.      Sejarah Gereja adalah sejarah perhimpunan-perhimpunan yang mengakui Yesus Kristus
c.       Sejarah Gereja adalah sejarah Gereja Yesus Kristus
d.      Sejarah Gereja adalah sejarah tafsir Alkitab
e.       Sejarah Gereja adalah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan yang dialami Gereja, sebagai persekutuan meraka yang dipanggil Kristus, selama di dunia ini
f.       Sejarah Gereja adalah pertanggungjawaban masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus Kristus
g.      Sejarah Gereja adalah kisah tentang perubahan hidup yang dialami manusia karena keselamatan yang diimaninya di dalam Yesus Kristus dan bagaimana mewujudnyatakan keselamatan tersebut sebagaimana yang diajarkan Alkitab.

KESIMPULAN :
Jadi definisi Sejarah Gereja yang mempertimbangkan aspek empiris dan penilaian teologis adalah sbb: Sejarah Gereja adalah pertanggungjawaban masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus Kristus dan bagaimana hidup manusia dipengaruhi dan diubah oleh keselamatan yang diberikan Allah dalam Yesus Kristus kepadanya (uraian kenyataan) dan apakah perwujudan keselamtan dalam kehidupan manusia yang digumuli Gereja, sebagai persekutuan orang yang mengakui Yesus Kristus, sesuai dengan Alkitab (penilaian Teologis).